Gue pilih siapa? Gabriel yang baik sama gue? Atau Rio yang egois,jutek,dan segudang kebiasaan dia yang gak gua suka. Tapi selalu nunjukin sayangnya dia ke gue? aduh Tuhan! gue binguung!!!"
*
Pukul 14.30,pikir gadis itu dalam hati. Ia kembali menatap jam di tangannya tanpa berkedip.Sudah hampir melewati batas janji, gadis itu kini kembali berpikir. Kemana pemuda yang tadi membuat janji padanya saat pulang sekolah tadi? Gadis itu menunggu lama sekali. Hingga ia merasa seperti kain pel yang sudah berjamur. Kalau tahu akan jadi seperti ini, mungkin gais itu menolak permintaan pemuda yang selalu memaksakan kehendaknya sendiri. AH! penyesalan selalu datang di akhir. 14.35, cagiva hitam metalik berhenti tepat didepanya. Gadis itu memasang tampang cemberut.
"Lama!" Ujar gadis itu dengan nada ketus.
"Yah.. Maaf.. Tadi gua latihan basket" Sahut pemuda itu sambil tersenyum menggoda.
"Basket lagi?" Tanya gadis itu. Pemuda yang di hadapannya mengangguk. Ah, yasudahlah. itu alasan klasik batin gadis itu.
"Shill,tadi gua ketemu Ify. Lho." KAta pemuda itu sambil melajukan motornya dengan kecepatan standar.
"Terus? Udah deh yo! gausah bawa-bawa dia"
"Shilla! Dia kan teman lu! Pokoknya lu harus minta maaf sama dia TITIK!" Gertak pemuda itu. Huhh.. Udah deh kalo udah ngomong TITIK gabisa di ganggu gugat rutuk gadis itu dalam hati.
Shilla memilih diam dalam perjalanan dan membiarkan Rio mengoceh tentang aktifitasnya yang akhir-akhir ini padat merayap. 1 kebiasaan Rio (lagi) yang sangat Shilla tak suka -Bawel- baru setengah perjalanan saja rasanya Shilla ingin menempelkn plester dimulut Rio. Saat sampai di halaman depan rumah SHilla, gadis itu diam sambil menatap pemua yang sibuk membenarkan helm-nya.
"Mau mampir" tawar Shilla.
"Gak deh Shill.gua buru-buru.. Bye!"
Rio melajukan motornya dan perlahan menghilang di pandangan mata Shilla. Shilla masuk kedalam rumahnya untuk menenangkan dirinya yang hari ini penuh dengan masalah semrawut. Shilla duduk di sofa kamarnya, ia merutuk dalam hati mengapa ia harus bermasalah dengan temannya yang bahkan sudah ia anggap sahabat? Shilla menggeleng benar kata orang-orang Cinta segitiga membawa msalah antara kamu dan temanmu. Shilla juga tak peduli pada Rio (iya,Rio yang itu) yang akhir-akhir ini sepertinya sedang mendekati dia. Ia sedang tak ingin memikirkan itu. Krena luka di hatinya masih membekas hingga kini.
flashback>(on)
"Gabriel kamu kemana sih?" Shilla mendesis di depan pemuda yang berstatus sebagai pacarnya itu.
"Aduh maaf Shill.. Aku telat kamu gamarah kan?"
Shilla membuang pandangannya kearah koridor sekolah yang ramai. Memikirkan orang yang akhir akhir ini selalu terlambat menjeemputnya, dan selalu menggunakan alasan klasik. Sikap Gabriel berubah akhir-akhir ini, berbeda dari biasanya. Bahkan biasanya Gabriel SMS shilla setiap hari, tapi sekarang? Jarang sekali. Shilla menerka-nerka tentang pemuda yang ada di depannya itu. GABRIEL BERBEDA! tetap saja kata-kata itu yang ada di otaknya.
"Maaf ya? ummm.. bagaimana kalau nanti kita ke Cafe.. Udah lama kan kita gak kesana?" Ajak Gabriel mencoba membuat Shilla tersenyum .
"Oke, aku tunggu jam 7 malam. Ayo kiya pulang" Shilla memeluk pemuda tampan yang sedang konsentrasi mengemudikan motornya. Mungkin kata-kata GABRIEL BERUBAH harussegera ia hapus kerena pemuda itu kini menjadi dekat dengannya lagi. Setidaknya, ia pikir begitu.
*
Shilla merutuk dalam hati. Terlambat lagi, mengapa selalu terlambat si? sekarang pukul 19.30 sudah mau malam, tapi Gabriel tak kunjung tiba. Shilla mencoba menahan amarahnya. Mungkin saja macet pikirnya mencoba berpikiran positif. Mungkin saja kan? lalu lintas malam ini cukup padat. Shilla mencoba untuk tetap menunggu Gabriel. Tapi Pemuda itu tak kunjung tiba. Sudah bermenit-menit lamanya gadis itu menunggu. Mungkin saja Gabriel sudah lebih dulu ke Cafe? Pikir Shilla. Lalu ia melaju cepat ke Cafe.
Ia mencari Gabriel di seluruh penjuru cafe. Yang ia temukan Gabriel, iya Gabriel orang yang tadi membuat janji padanya. Tapi Gabriel sedang tak mengobrol padanya, melainkan pada gadis lain.. Gadis yang sanagt ia kenal teman baiknya sendiri : IFY!
"G-Gabriel?" SHilla tergagap, ia berusaha keras menahan air matanya.
"Shilla? Kamu?" Gabriel bangun menatap Shilla dengan tatapan tak ppercaya.
"Hei Shill. Kenalin ini Gabriel Pacar aku!.."
"?!" Shilla melongo ia berusaha menahan air mata nya yang sudah menggenang di pelupuk matanya. Jadi ini? yang membuat Gabriel menjadi BERUBAH padanya?! Shilla mendengus kesal lalu mendesis.
"pengecut kamu yel!"
"Eh, dengerin aku dulu" ujar Gabriel, tapi Shilla telah pergi menjauhi mereka yang masih melongo dengan pikiran masing-masing.
"Jadi ini Yel?! alesan lo selalu telat jemput gue? KEnapa lo ga mutusin gue?! kenapa lo harus selingkuh sama temen gue sendiri?! lo jahat yel! Gue kira lo cowok baik! Tapi nyatanya engga! Lo pengecut! Gue benci-benci-benci sama lo!"
Flasshback>(off)
Shilla meneteskan air mata ketika mengingat kejadian itu. Benar-benar sial yang tak pernah bisa di lupakan. dan tak pernah bisa di obati oleh waktu. Perih hatinya ketika menatap Ify yang sampai skarang tak mengerti mengapa Shilla menjauhinya. Tentu saja! Karena setiap lekuk dari wajah Ify! mengingatkan ia pada Gabriel! Lalu,ketukan pintu membuat ia harus menghapus air matanya.
"Kakak.. ada orang mau ketemu kakak.." Ujar Ozy adiknya.
"Siapa?"
"Dia laki-laki.. kayaknya teman kakak.. "
Shilla berjalan menuju ruang depan rumahnya. Saat ini membuka pintu rumahnya, Shilla kaget bukan main.
"Hah?LOE?!!!!!!"
*
JREEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEENNNNNNNNNNNNNGGGGGGGGGGGGG...
Buahahahaha :D udahan dulu ya? Gue ngantuk nieehhh -_- *Siapapeduli?* lanjut nanti ya? kalau otak gue lagi kinclong. :D.. Oke Please keep Like+koment ..
Follow me @Raihanaaa_ .. Thank's :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar